Negara dan Degradasi Terhadap Moral Bangsa Indonesia.

Juni 21, 2021

 NKRI

Photo by Tom Fisk from Pexels
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan satu negara yang terdiri dari banyak wilayah kepulauan, banyak suku, bahasa, kebudayaan, agama, dan ras. Itulah mengapa Indonesia disebut sebagai suatu negara yang majemuk. Namun di balik itu semua dasarnya indonesia adalah satu kesatuan dan tidak bisa di pecah belahkan. "Bhinneka Tunggal Ika", memiliki makna "Berbeda-beda tapi satu!". 

Negara ini diprakarsai oleh para pendiri bangsa dengan penuh perjuangan dan pengorbanan mati-matian, itulah mengapa Indonesia menolak dikatakan kemerdekaan indonesia sebagai hadiah dari jepang melainkan hasil perjuangan seluruh rakyat indonesia sendiri. Indonesia juga sering dikatakan sebagai "Nusantara", yang secara historis berasal dari bunyi Sumpah Palapa dari patih Gadjah Mada yang diucapkan dalam upacara pengangkatannya sebagai Mahapatih di Kerajaan Majapahit tahun 1336 M, tertulis di kitab Pararaton. Nusantara dari kata "nusa" yang berarti pulau, dan "antara" yang berarti di luar atau seberang, keseluruhannya berarti pulau-pulau yang berada di luar kota Majapahit dan Majapahit sebagai ibukotanya.

Photo by Stijn Dijkstra from Pexels

 

Setelahnya kata "nusantara"  kembali di populerkan oleh Ki Hajar Dewantara pada tahun 1928 untuk menggantikan sebutan Hindia Belanda (Nedherlandsch-Indie). Barulah pada acara Kongres Pemuda Indonesia II tahun 1928 (peristiwa Sumpah Pemuda) kata Indonesia digunakan sebagai pengganti Nusantara.

Negara dan Bangsa

Sebagai negara yang lahir di benua Asia bagian tenggara, Indonesia sudah menjadi pemegang peran penting bagi organisasi negara-negara asia bagian tenggara atau ASEAN (Association of south east Asia Nation) yang mayoritas terdiri dari rumpun yang sama yaitu "Melayu", sejak awal kemerdekan. Negara Indonesia dibawah kepresidenan Ir. Soekarno yang begitu gemilang dan menjadi penengah antara 2 negara superpower saat yaitu Amerika dan Uni Soviet menjadikan Indonesia menjadi satu negara baru yang harus diperhitungkan.

Photo by Tom Fisk from Pexels

Berbicara mengenai Negara dan Bangsa, dua istilah ini memiliki defenisi yang berbeda-beda namun saling berkaitan. Negara adalah wadah yang dibentuk untuk menjadi tempat bagi suatu kehidupan sosial hidup dan mengatur hidup kehidupannya secara mandiri tanpa ada intervensi dari negara lain. Arti kata Negara dalam KBBI memiliki dua defenisi yaitu 1) Organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. 2) Kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya. Simpelnya Negara adalah rakyat, wilayah, dan pemerintah yang berdaulat.

Berbeda dengan  Negara, Bangsa merupakan tolak ukur bagi negara itu sendiri. Terdiri dari seluruh rakyat Indonesia beserta kebudayaannya serta ramah tamahnya yang di pengaruhi oleh unsur agama, tradisional, dan warisan dari nenek moyang. Bangsa dalam KBBI sendiri memiliki beberapa defenisi salah satunya yaitu, Bangsa adalah kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. Simpelnya Bangsa adalah beberapa kelompok orang yang memiliki adat dan kebudayaan yang tidak dimiliki bangsa lain, memiliki asal sejarah yang sama, serta memiliki kebiasaan turun-temurun adat yang ditaati.

Indonesia sendiri memiliki bangsa yang besar dilihat dari nilai sejarahnya, Indonesia yang juga disebut nusantara ini terdiri dari beberapa daerah Kerajaan dan Kesultanan yang memiliki wilayah kekuasaan yang luas. Dari situ kita dapat melihat bahwa Indonesia memiliki kebudayaan yang tidak dimiliki bangsa-bangsa lain, salah satu contohnya adalah gotong-royong sebagai kebiasaan yang paling di contohi, dan ini harus dipatuhi secara turun-temurun.

Disamping itu bangsa ini juga sedang mengalami degradasi nilai moral kebangsaan oleh generasi muda yang terlalu  menganut kebiasaan dari bangsa lain, terutama kebudayaan barat yang terlalu mengutamakan kebebasan tanpa mementingkan kehidupan sosial yang ideal.

Sopan santun terhadap yang lebih tua kini di kesampingkan, pergaulan yang terlalu bebas, penggunaan bahasa kasar/makian yang terlalu sering tanpa memperhatikan lingkungan sekitar, hal-hal yang berbau pornografi menjadi candaan di lingkungan masyarakat, bahkan menganggap agama sebagai hambatan, serta budaya gotong royong yang mulai hilang.

Sebenarnya para pendiri bangsa sudah merumuskan suatu pedoman hidup berbangsa bagi negara ini. Semua itu disebut nilai-nilai "Pancasila", dewasa ini kita mulai melupakan hal mendasar ini. Pancasila ideologi bangsa memiliki nilai-nilai yang patut di contohi dalam hidup berbangsa dan bersosial, agar tercipta kehidupan sosial yang ideal. Sudah saatnya kita kembali ke jati diri bangsa ini yang terpampang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. 

Artikel ini dibuat dengan rasa cinta terhadap Negara dan Bangsa dan rasa peduli terhadap generasi muda yang super milenial. Sepertinya artikel ini akan memiliki kelanjutan.. mari pantau terus blog ini!!!. 

_______________________________

 

Follow the journey!
Instagram : @Rah_panji.sk

Facebook : @rahmad.supanji

Twitter : @RSupanji

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook