Makassar : Kota Daeng

Juni 15, 2021

 

Sebagai salah satu kota yang punya perkembangan pesat di Indonesia Timur, Makassar menjadi kota di kawasan di Indonesia Timur yang bisa dikatakan paling maju di Timur. Bahkan pada masa awal-awal kemerdekaan Makassar pernah menjadi Ibukota Negara Indonesia Timur.

Terhitung sudah kali keeanam saya menginjakan kaki di Makassar. Beberapanya hanya transit, dan waktu menunggu keberangkatan pesawat yang mepet. Dua kesempatan lain dapat bermalam lebih lama, diantaranya saat giat Kejuaraan Shorinji Kempo Antar Dojo Se-Indonesia Timur, dan satu lagi sepulang  dari Pra-PON Shorinji Kempo di  Banjarmasin Kalimantan Selatan. Kota ini dapat juga di katakan sebagai kota transit/persinggahan. Keberangakatan pesawat dari bagian Timur Indonesia yang membawa penumpang ke Jakarta kebanyakan harus transit melalui kota ini.

 Makassar

Makassar memiliki julukan Kota Anging Mamiri juga Kota Daeng. Julukan Kota Anging Mamiri mengikuti satu judul lagu tradisional Indonesia yang berasal dari Makassar yaitu "Anging Mamiri" itu sendiri, sedangkan julukan Kota Daeng yaitu merujuk ke salah satu sapaan akrab dan penghormatan bagi orang yang lebih tua  di Makassar yaitu "Daeng". 

Kota Makassar sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Selatan menjadi salah  satu kota tujuan orang-orang di beberapa kota di wilayah Timur Indonesia untuk berbelanja barang  dagangan mereka karena beberapa industri di wilayah timur berpusat di Makassar sebagai kota yang terdekat dari Ibukota Negara dan juga perjalanan barang yang lebih singkat dari Ibukota membuat barang-barang menjadi lebih murah. Kemudian menurut Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari data Badan Pusat Statistik tahun 2019, Makassar menempati urutan ke 9, tertinggi di wilayah timur Indonesia dan masih mengungguli Kota Surabaya yang berada di urutan ke 10.

Hal ini tentu membuat kebanyakan orang dari timur berminat untuk sekolah dan menuntut ilmu di kota ini. Bahkan ada yang memilih merantau ke kota ini.

Pantai Losari

Makassar sebagai ibukota sulawesi selatan tentunya memiliki tempat wisata atau liburan yang banyak, salah satunya Pantai Losari. Pantai Losari merupakan salah satu destinasi wisata harian dan akhir pekan bagi yang sudah berkeluarga maupun yang masih single. Pantai Losari biasa mulai ramai dikunjungi pada pagi dan sore hari, karena para pengunjung dapat menikmati suasana tenang dan bagi para pecinta senja Pantai Losari memiliki pemandangan sunset yang tak kalah cantik dengan tempat-tempat lainnya.

Info tentang Pantai Losari yang kurang diketahui orang banyak ternyata Pantai Losari sudah menjadi Ikon Wisata Kota Makassar sudah sejak lama, dan pembangunannya pun sudah dimulai sejak 1945. Nah, gimana? Apakah kalian juga baru tau?.

Tentu saja Pantai Losari memiliki nilai sejarah dilihat dari awal pembangunannya yang dimulai dari masa walikota Makassar waktu DM Van Switten pada masa pemerintahan NICA (1945-1946). Bahkan sebelum itu kawasan Pantai Losari sudah menjadi destinasi kuliner yang mana kawasan itu dulunya berjejeran penjual-penjual makanan dan  ada yang menyebutnya sebagai restoran terpanjang di dunia.

Perjalanan dari bandara makassar Sultan Hassanudin International Airport menuju ke Pantai Losari berjarak sekita 20km dan akan lebih singkat jika melewati Tol.

Di depan Pantai Losari terdapat Masjid 99 kubah yang megah  nampak di atas laut yang dapat langsung dikunjungi dari lokasi Pantai Losari dengan berjalan kaki atau dengan kendaraan. Masjid 99 kubah di makassar menjadi wajib dikunjungi jika berkunjung ke Pantai Losari. Nah, di pantai Losari ini kita dapat menikmati keindahan pantai sambil duduk santai mencicipi pisang goreng khas makassar yang dinamakan pisang kipas, pisang goreng yang dibentuk membentuk kipas.

Di pantai losari kita juga dapat menikmati beberapa wahana-wahana pantai oleh masyarakat sekitar yang tentunya seru dan menyenangkan, dan juga ada beberapa yang menawarkan jasa foto. jadi ayo berkunjung ke makassar!!!.


_______________________________

 

Follow the journey!
Instagram : @Rah_panji.sk

Facebook : @rahmad.supanji

Twitter : @RSupanji

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook